Kamis, 30 Desember 2010

TUGAS TEKNOLOGI INTEGRASI BISNIS YANG DATANG TELAT

"Pada awal tahun 2004 ketika internet banking Bank Industri pada penggunaan arsitektur SOA itu. Hal ini memungkinkan kita untuk dengan mudah mencapai kebutuhan bisnis reaksi Kuaisu" Dalam sebuah wawancara., Industri Cabang Bank Beijing Sains dan Teknologi Zongjing Li Huang Sheng kepada wartawan. ritel bisnis perbankan China dalam beberapa tahun terakhir, persaingan semakin ketat, dan internet banking untuk pengembangan perbankan ritel memiliki arti penting.
IT adalah core banking yang menentukan kompetitif ritel
Transisi ke perbankan ritel, sektor perbankan dalam beberapa tahun terakhir yang paling populer slogan. Sesuai dengan penjelasan di Wikipedia, bisnis perbankan grosir terutama target perusahaan besar, lembaga-lembaga dan organisasi sosial, yang biasanya melibatkan jumlah yang lebih besar. bisnis perbankan Ritel terutama ditujukan pada keluarga dan usaha kecil. Hipotik, kartu kredit, keuangan dan jasa pribadi lainnya bangkitnya bisnis perbankan ritel telah diambil serius, laporan ini dari Bank Industri dapat dilihat. Bank Industri pada tahun 2007 laporan semi-tahunan, aset kredit Bank Industri ritel di seluruh lini aset kredit dalam akuntansi untuk dekat dengan 25%, dibandingkan dengan tahun 2004 meningkat 16 persen. Bank Industri pada tahun 2008 laporan semi-tahunan kartu kredit 1.030.000 baru, kartu istirahat total 4.000.000. Jumlah pelanggan ritel mencapai 475.700 VIP, Personal Internet Banking angka 1.183.700 pelanggan.
Huang Sheng berkata: "Yang paling dekat hubungannya dengan TI adalah bisnis perbankan ritel."
Persaingan dalam bisnis perbankan ritel mencapai kemenangan dalam daya saing inti dari apa Huang Sheng berkata?: "Yang paling dekat hubungannya dengan TI adalah bisnis perbankan ritel. Dibandingkan dengan perbankan grosir, perbankan ritel lebih tergantung pada sistem IT. Meskipun IT di belakang layar, itu adalah inti daya saing bank "perbankan ritel dan grosir perbankan sebagai klien, biaya operasi, pengendalian risiko dan mobilitas pelanggan cara yang berbeda dan oleh karena itu layanan memiliki tuntutan yang berbeda pada sistem TI juga berbeda.. Sebagai sasaran utama dari bisnis perbankan grosir adalah organisasi yang besar, dan bank akan ditunjuk manajer klien untuk melacak pelanggan, dan menyediakan jasa keuangan disesuaikan. Bisnis perbankan ritel, penargetan keluarga dan usaha kecil, bank umumnya tidak account manajer yang ditugaskan kepada mereka, tetapi mengandalkan online banking, ATM dan saluran lain meningkatkan layanan pelanggan Biaozhun Hua diri-layanan keuangan untuk viskositas.
Dibandingkan dengan saluran jaringan tradisional, layanan perbankan online ATM seperti saluran perbankan elektronik memiliki waktu yang lama, investasi kecil, output karakteristik memberikan manfaat yang besar, merupakan pengembangan yang diperlukan dari saluran perbankan ritel. Namun, pengembangan pasar, manajemen mekanisme internal untuk setiap jenis perubahan akan menyebabkan perubahan dalam permintaan untuk sistem perbankan elektronik. SOA (arsitektur berorientasi layanan) telah mengubah cara tradisional produksi perangkat lunak, sehingga para pengembang dapat kebutuhan bisnis, akan menjadi komponen dirakit menjadi layanan yang terpisah, dan kemudian dirakit ke dalam sistem bisnis jasa akhir. Sebagai hasil dari arsitektur SOA, ketika permintaan untuk perubahan, Bank Industri hanya perlu kembali dipasang sesuai kebutuhan bisnis layanan ini, bukan dari banyak kode untuk disesuaikan untuk beradaptasi dengan perubahan permintaan dengan cara ini sangat mengurangi respon terhadap kesulitan perubahan permintaan, sangat mengurangi waktu respon terhadap perubahan permintaan.
Memberikan pengalaman yang konsisten untuk seluruh baris
nasabah perbankan Ritel untuk meningkatkan viskositas titik kunci adalah bahwa pelanggan di satu tempat, merasa bahwa akses ke layanan di bank yang sama. Singkirkan "seribu wajah" masalah, sehingga proses bisnis nasional dan global adalah "Satu Bank", sangat penting. Huang Sheng berpendapat bahwa VI bersatu adalah "Satu Bank" penampilan. Selain biaya utilitas dan karakteristik lokal lainnya, bisnis, cabang lokal perlu menyediakan jenis usaha terpadu dan pengalaman.
Uniform jenis kegiatan usaha tidak sulit untuk mencapai pengalaman pengguna yang bersatu lebih sulit untuk dicapai. pemegang kartu bank Beberapa pengguna akan menemukan, di penerbit kartu non-kota, terutama di daerah-daerah terpencil dengan kartu, kemungkinan lebih tinggi transaksi gagal. Huang Sheng berkata: "Dalam hal teknis, ini adalah tingkat keberhasilan transaksi dan tingkat swap dari account yang berbeda Alasan yang mendasari adalah bahwa, sebagai sebuah bisnis, di berbagai bagian operasi, akan berjalan di berbagai sistem IT.. Adapun Industri bank, pengguna tidak akan memiliki perasaan seperti itu. karena, tanpa peralatan pengguna yang kota Industri Bank untuk beroperasi pada punggungnya adalah seperangkat sistem TI, dan perdagangan sehingga tingkat keberhasilan dan tingkat swap adalah account yang sama itu. "
Biarkan pelanggan menikmati layanan keuangan tidak terganggu, bank ritel dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, merupakan inti bank dalam daya saing lokal. 31 Desember setiap tahunnya, rekening bank semua waktu akhir tahun. Untuk menjamin kelancaran rekening, beberapa akan dihentikan dari online banking, ATM, dll, semua bisnis. Huang Sheng, pada awal 2003, ketika Bank Industri akan dikeluarkan oleh Kantor Kekayaan Intelektual Negara, "untuk mencapai metode pengolahan data tanpa gangguan layanan dan sistem" paten, yang diluncurkan Bank Industri pada tahun 2003 merupakan komponen penting dari bisnis inti bagian. layanan segala cuaca-24-jam dari bank asing, untuk menghindari akhir hari bank batch asli dari operasi bisnis internal dan akhir tahun harus menangguhkan bisnis untuk ketidaknyamanan kepada pelanggan, efektif untuk bank secara keseluruhan kualitas layanan.
Mandiri mengembangkan sebuah sistem inti baik
Jelaskan sistem TI dalam waktu yang baik, sering melihat kata "dari luar negeri", "menggunakan teknologi IT terbaru," dan seterusnya. IT merupakan kompetensi inti yang tidak berarti pengenalan sistem TI dari luar negeri, kita harus menggunakan teknologi terbaru Banyak sistem TI bank, yang paling penting? Adalah sistem bisnis inti. Apakah pengenalan sistem bisnis inti asing, atau penelitian dan pengembangan independen, masing-masing memiliki alasan yang baik. Sistem core banking didasarkan pada generasi akun alamat inti, generasi berikutnya dari sistem inti adalah customer-centric. Apakah pada tahap penting transisi, pengenalan, atau penelitian independen dan pengembangan perdebatan yang panjang ini akan dimulai lagi.
Huang Sheng berkata: "Ini terbukti tahun, menggunakan sistem core banking yang dikembangkan sendiri, sebagian besar pengembangan yang baik, atau pengembangan diri yang baik" Pertama-tama, produsen asing sistem inti, dapat diuji di bank asing.. Namun, karena perbedaan kondisi nasional di Cina dan luar negeri, struktur perbankan, regulasi keuangan, dan banyak sistem akuntansi yang berbeda, pengenalan inti sistem bank, asing belum tentu cocok untuk bank lokal kami. Huang Sheng berkata, untuk memperhitungkan sebagai contoh, rekening bank asing memerlukan serangkaian birokrasi, lebih dari setengah jam adalah normal, tidak mungkin di negeri ini.
Selanjutnya, dibandingkan dengan vendor outsourcing, atau bank rakyat mereka sendiri pemahaman yang lebih mendalam dari pelanggan kami. Independen R & D dapat menjamin ketepatan waktu respon dengan kebutuhan bisnis. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat yang semakin beragam permintaan jasa keuangan, bank harus dapat memberikan pada layanan permintaan. Huang Sheng berpendapat bahwa outsourcing sistem inti, sulit untuk mencapai respon yang cepat untuk kebutuhan bisnis. Tentu saja, penelitian dan pengembangan telah independen dalam kemampuan kita. Dapat menggunakan model yang dikembangkan sendiri, juga tergantung pada alokasi sumber daya bank. Jika bank departemen TI kurangnya kemampuan sumber daya manusia, harga diri belum tentu sesuai.

Apakah tidak menggunakan teknologi terbaru IT, kita bisa membangun daya saing inti kuat Huang Sheng? Bahwa informasi bank, bisnis berbasis teknologi tidak saluran. Memenuhi kebutuhan bisnis, tidak membutuhkan teknologi IT terbaru. Studi di luar negeri, ketika Huang Sheng mencatat, beberapa bank masih dapat menggunakan sistem ditulis dalam Cobol. Selama ini berjalan pada sistem operasi bisnis perbankan normal, bank tidak akan menulis sistem dan memberikan bahasa tua.

Selasa, 21 Desember 2010

jawaban tepe

1. PC Router merupakan Router yang di buat dari sebuah PC yang dijadikan Fungsi Router yang dijanlakan dengan sistem operasi dan kebanyakan sistem operasi yang digunakan adalah berbasis OS (Operation System) Linux sehingga biasa di sebut Linux Based Router.
PC Router atau Linux Based Router sebenarnya sangat banyak sekali variannya baik yang berbayar/komersil maupun yang Free/open source. Yang komersil seperti Mikrotik OS, LogixOS/Neology, Gibraltar Dll, dan yang Free/open source
seperti MonoWall, Pfsense, Smothwall Express, IPCop, Linktrack, DD-WrtX86, OpenWRTX86, Freesco dan masih banyak lagi lainnya.
2.
3. 1. Booting
2. Setelah proses booting akan muncul menu pilihan software yg ingin di install.
Sebagai contoh awal aq pilih system, ppp, dhcp, hotspot, routing, security, and web-proxy.

– Siapkan PC,
– Di server / PC minimal 2 ethernet, 1 ke internet dan 1 lagi ke Network local
– Burn Source CD Mikrotik OS masukan ke CDROM
– Boot dari CDROM
– Install paket2 utama, lebih baiknya semua packet dengan cara menandainya (mark
dengan menekan tombol a pada keyboard anda, secara otomatis semua packet akan terinstall
– Setelah semua paket ditandai maka untuk menginstallnya tekan “I”
– Lama Install normalnya ga sampe 15menit, kalo lebih berarti gagal, ulangi ke step awal
– Setelah diinstall beres, PC restart kemudian keluarkan CD Mikrotik OS kemudian muncul tampilan login

4. [1]– Melihat kondisi interface pada Mikrotik Router
[admin@Mikrotik] > interface printFlags: X - disabled, D - dynamic, R - running# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU0 R ether1 ether 0 0 15001 R ether2 ether 0 0 1500

[admin@Mikrotik]>
Jika interfacenya ada tanda X (disabled) setelah nomor (0,1), maka periksa lagietherned cardnya, seharusnya R (running).
a. Mengganti nama interface[admin@Mikrotik] > interface(enter)
b. Untuk mengganti nama Interface ether1 menjadi Public (atau terserah namanya), maka[admin@Mikrotik] interface> set 0 name=Public
c. Begitu juga untuk ether2, misalkan namanya diganti menjadi Local, maka[admin@Mikrotik] interface> set 1 name=Local
d. atau langsung saja dari posisi root direktori, memakai tanda “/”, tanpa tanda kutip[admin@Mikrotik] > /interface set 0 name=Public
e. Cek lagi apakah nama interface sudah diganti.[admin@Mikrotik] > /interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU0 R Local ether 0 0 15001 R Public ether 0 0 1500
–[2]– Mengganti password defaultUntuk keamanan ganti password default[admin@Mikrotik] > passwordold password: *****new password: *****retype new password: *****[admin@ Mikrotik]]>
–[3]– Mengganti nama hostnameMengganti nama Mikrotik Router untuk memudahkan konfigurasi, pada langkah ininama server akan diganti menjadi “routerku”
[admin@Mikrotik] > system identity set name=routerku
[admin@routerku]>
–[4]– Setting IP Address, Gateway, Masqureade dan Name Server
–[4.1]– IP Address
Bentuk Perintah konfigurasi
ip address add address ={ip address/netmask} interface={nama interface}
a. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan Public akan kita gunakan untukkoneksi ke Internet dengan IP 192.168.1.2 dan Local akan kita gunakan untuk network LANkita dengan IP 192.168.0.30 (Lihat topologi)
[admin@routerku] > ip address add address=192.168.1.2 \netmask=255.255.255.0 interface=Public comment=”IP ke Internet”
[admin@routerku] > ip address add address=192.168.0.30 \netmask=255.255.255.224 interface=Local comment = “IP ke LAN”
b. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan
[admin@routerku] >ip address
printFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE0 ;;; IP Address ke Internet192.168.0.30/27 192.168.0.0 192.168.0.31 Local1 ;;; IP Address ke LAN192.168.1.2/24 192.168.0.0 192.168.1.255 Public[admin@routerku]>

–[4.2]– Gateway
Bentuk Perintah Konfigurasi
ip route add gateway={ip gateway}
a. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah192.168.1.1
[admin@routerku] > /ip route add gateway=192.168.1.1
b. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers
[admin@routerku] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE0 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.30 Local1 ADC 192.168.0.0/27 192.168.1.2 Public2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.1.1 Public[admin@routerku]>
5. Kebutuhan Hardware :
- 1 buah PC dengan memory minimal 512 mb
- 2 buah LAN Card

Kamis, 16 Desember 2010

net admin

Configuring Hello Intervals and Hold Times
Hello intervals and hold times are configurable on a per-interface basis
The command to configure hello interval is
Router(config-if)#ip hello-interval eigrp as-number seconds
Changing the hello interval also requires changing the hold time to a value greater than or equal to the hello interval
The command to configure hold time value is
Router(config-if)#ip hold-time eigrp as-number seconds

Senin, 13 Desember 2010

latar belakang

Saat ini, saat dunia telah terhubung melalui jaringan internet, tanpa batasan lagi, memiliki sebuah website menjadi suatu keharusan bagi sebuah perusahaan, organisasi atau individu. Dengan memiliki sebuah website, individu atau perusahaan seakan memiliki rumah atau kantor yang buka 24 jam, 7 hari seminggu, setiap hari 365 hari dalam 1 tahun. Memang mungkin tidak melayani dengan kontak langsung full 24 jam, tapi minimal dengan memiliki website, maka rumah atau kantor kita dapat melakukan open house 24 Jam setiap hari untuk relasi, konsumen atau klien kita.
E-Commerce merupakan salah satu konsep yang cukup berkembang dalam dunia internet. Penggunaan sistem ini sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, produsen maupun penjual (retail). Konsep online shopping menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan konsep belanja yang konvensional. Selain proses transaksi bisa menjadi lebih cepat, di internet telah disediakan hampir semua barang yang biasanya dijual secara lengkap.
Bisnis online adalah bisnis yang mengandalkan kepercayaan konsumen. Konsumen akan sangat berhati-hati untuk melakukan transaksi secara online, karena seringkali fasilitas blog atau situs jaringan pertemanan yang tersedia secara gratis tersebut digunakan oleh beberapa oknum untuk mengeruk keuntungan sendiri, misalnya pembayaran telah ditransfer oleh konsumen, namun barang pesanan tersebut tidak dikirim. Hal ini terjadi karena mudahnya orang berganti identitas dengan menggunakan blog atau situs pertemanan gratis. Karena itu konsumen akan lebih mempercayai toko online yang menggunakan nama domain sendiri dan hosting yang berbayar.
Di sisi lain, bisnis toko baju online sudah sangat ramai di dunia internet, oleh karena itu toko baju online yang akan di buat mempunyai nilai kreatif tersendiri. Berdasarkan perkembangan teknologi khususnya teknologi ponsel, tugas akhir ini akan menerapkan sebuah konsep multitouch point e-commerce pada bisnis toko baju online.
Pada toko baju online yang kami buat yaitu bernama “Toko Baju Bagus” dapat memeberikan kemudahan dalam membeli sebuah pakaian dimana selama ini hanya dilakukan dengan cara mebeli langsung di toko yang sangat merepotkan n memakan waktu yg banyak. Dengan menggunakan website sebagai media perantara penjualan pakaian ini kami menampilkan produk kami secara gambar yang dapat di pilih ukurannya dan jumlah yang ingin dipesan. Kelebihan toko baju online kami yaitu memiliki layanan pesanan khusus yang dapat digunakan untuk memesan pakaian yang sudah kami sediakan contoh-contohnya dan tinggal ditambahkan oleh konsumen dari segi sablon atau motif, tentunya dilakukan melaui email yang sangat membantu para konsumen dalam menentukan pakaian yang ingin dibelinya agar sesuai dengan keinginan konsumen.

router

Router 1

Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit

Konfigurasi perutingan OSPF
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#log-adjacency-changes
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 1

Router 2

Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.4.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit

Konfigurasi perutingan OSPF
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#log-adjacency-changes
Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.4.0 0.0.0.255 area 2





Router 3

Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int s4/0
Router(config-if)#ip add 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.6.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit

Konfigurasi perutingan OSPF
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#log-adjacency-changes
Router(config-router)#network 192.168.5.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.6.0 0.0.0.255 area 3

Router 0

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip add 192.168.7.1 255.255.255.0
Router(config-if)#int s2/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#int s3/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip add 192.168.3.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#int s7/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip add 192.168.5.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#exit




Konfigurasi Perutingan OSPF

Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#log-adjacency-changes
Router(config-router)#network 192.168.7.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.5.0 0.0.0.255 area 0

Selasa, 09 November 2010

kisi2 dbms

declare
a number :=&va;
b number :=&vb;
c number;
begin
c:=a/b;
dbms_output.put_line (c);
exception
when zero_divide then
dbms_output.put_line ('pembagi tidak boleh :=0');
when value_error then
dbms_output.put_line('terjadi kesalahan variabel');
end;
/



declare
a number :=&va;
b number :=&vb;
c number;
dibagi_nol exception;
begin
if b=0 then
raise dibagi_nol;
else
c:=a/b;
dbms_output.put_line (c);
end if;
exception
when dibagi_nol then
dbms_output.put_line ('pembagi tidak boleh :=0');
end;
/




declare
a number :=&va;
b number :=&vb;
c number;
begin
c:=a/b;
dbms_output.put_line (c);
exception
when zero_divide then
raise_application_error(9,'pembagian dengan 0',true);
when value_error then
dbms_output.put_line('terjadi kesalahan variabel');
end;
/


1.)
declare
a number:=&va;
nilai exception;
begin
if a>=1 then
raise nilai;
else
dbms_output.put_line('itu bukan bilangan positif');
end if;
exception
when nilai then
dbms_output.put_line('itu bilangan positif');
end;
/

2.)
declare
a number:=&va;
nim exception;
begin
if length (a)>=9 then
raise nim;
else
dbms_output.put_line ('sudah benar');
end if;
exception
when nim then
dbms_output.put_line('maaf digit terlalu banyak');
end;
/


3.)

create table error_log
(
error_time varchar2 (100),
error_description varchar2 (100)
);

insert into error_log
values ('sysdate','fmDD Month YYYY', 'HH24:MI:SS AM')
;

declare
id varchar2(100):='&v_employee_id';
cursor cursor_employees is select first_name, last_name, department_name
from employees, departments
where employees.employee_id=departments.department_name and employees.employee_id=id;
cari exception
begin
if
for rec in cursor_employees loop
raise cari;
else
dbms_output.put_line('informasi pegawai='||rec.first_name||rec.last_name);
dbms_output.put_line('nama department='||rec.department_name);
end if;
exception
when cari then
dbms_output.put_line('data eror');
end loop;
end;
/

Kamis, 04 November 2010

csad

/**
* @(#)csad.java
*
*
* @author
* @version 1.00 2010/10/12
*/




class aritmatikaDemo
{
public static void main(String[] args)
{
//sedikit angka
int i = 2;

int j = 5;

int upperLimit = 10;
int lowerLimit = 0;

int counter = 0;

System.out.println("Variable values");
System.out.println("i = " + i);
System.out.println("j = " + j);


//penjumlahan angka
System.out.println("tambah");
System.out.println(" i + j = " + (i + j));

//pengurangan angka
System.out.println("kurang");
System.out.println(" i - j = " + (i - j));


//perkalian angka
System.out.println("kali…");
System.out.println(" i * j = " + (i * j));

//pembagian angka
System.out.println("bagi");
System.out.println(" i / j = " + (i / j));

// prima

System.out.print("Bilangan prima yang ada di antara " +
lowerLimit + " – " + upperLimit + " : ");

//cari bilangan prima yang terletak di antara
//upperLimit dan lowerLimit

for(int k=lowerLimit;k<=upperLimit;k++) {
int factorCounter = 0;

//hitung jumlah faktor dari bilangan ini
for(int l=1;l<=k;l++) {
if(k%l==0) {
factorCounter++;
}
}

//jika jumlah faktor=2 berarti ini adalah bilangan prima
if(factorCounter==2) {
counter++;
System.out.print(k + " ");
}
}

if(counter==0)
System.out.println("Tidak ada !");




}
}

Selasa, 02 November 2010

spesifikasi n arsitektur wsdl

Spesifikasi WSDL mendefinisikan tujuh tipe element:
- Types – element untuk mendefinisikan tipe data. Mereka akan mendefinisikan tipe data (seperti string atau integer) dari element didalam sebuah message.
- Message - abstract, pendefinisian tipe data yang akan dikomunikasikan.
- Operation – sebuah deskripsi abstract dari sebuah action yang didukung oleh service.
- Port Type – sebuah koleksi abstract dari operations yang didukung oleh lebih dari satu endpoints.
- Binding – mendefinisikan penyatuan dari tipe port (koleksi dari operasioperasi) menjadi sebuah protokol transport dan data format (ex. SOAP 1.1 pada HTTP). Ini adalah sebuah protokol konkret dan sebuah spesifikasi data format didalam tipe port tertentu.
- Port – mendefinisikan sebuah komunikasi endpoint sebagai kombinasi dari binding dan alamat network. Bagi protokol HTTP, ini adalah sebuah bentuk dari URL sedangkan bagi protokol SMTP, ini adalah sebuah form dari email address.
- Service – satu set port yang terkorelasi atau suatu endpoints.

WSDL mendefinisikan service sebagai sebuah koleksi dari endpoints network. Sebuah definisi abstrak dari endpoints dan messages adalah ia bersifat terpisah dari pembangunan network atau penyatuan data format. Pembagian ini menyebabkan penggunaan kembali abstract description dari data yang akan dipertukarkan (message exchange) dan abstract collection dari operasi (ports) Protokol konkret dan spesfikasi data format bagi tipe port tertentu menentukan binding yang dapat digunakan kembali(reusable). Sebuah port adalah sebuah network address yang dikombinasikan reusable binding; sebuah service adalah koleksi dari port-port.

Arsitektur Web Service
Ada tiga standar utama untuk penerapan web services. Standar-standar ini mendukung pertukaran data berbasis XML. Tiga standar tersebut meliputi :
♥ SOAP ( Simple Object Access Protocol )
Protokol ini mendukung proses pengkodean data (biasanya XML) dan transfernya melalui HTTP (Hyper Text Transfer Language). Dalam konteks web services, SOAP adalah suatu bahasa versi bebas dari protokol RPC (Remote Procedure Caoll) yang berguna untuk proses transaksi melalui HTTP standar. SOAP membuat klien web service dapat memilih beberapa parameter mengenai permintaannya dan memberikannya kpd si penyedia. Ketika penyedia menganggapi permintaan tersebut, maka terjadilah web services.
♥ WSDL ( Web Services Description Language )
Merupakan bahasa berbasis XML yang menjelaskan fungsi-fungsi dalam web services. WSDL menyediakan cara untuk memanfaatkan kapabilitas web services. WSDL memberi tahu mesin lain bagaimana memformat/ menterjemahkan permintaan yang diterima berikut respon mereka agar proses web service bisa berjalan. Singkatnya, WSDL adalah bahasa yang memungkinkan berbagai dokumen yang dibuat dalam aplikasi yang berbeda dapat berkomunikasi.
♥ UDDI (Universal Description Discovery and Integration )
Adalah semacam direktori global untuk mengelola web services. Fungsinya mirip dengan Yellow Pages untuk versi web services. UDDI berisi informasi tentang penawaran atau layanan apa yang ditawarkan perusahaan berikut dengan detil teknis bagaimana cara mengaksesnya. Inforamasi tersebut ditulis dalam bentuk file-file WSDL.

Kamis, 28 Oktober 2010

nih informasi ok

Router 1
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/1, changed state to up
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#no ip address
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.240
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.1.33 255.255.255.240
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.17 255.255.255.240
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#ip address 192.168.1.50 255.255.255.240
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/1
Router(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#exit
Router(config)#in fat 0/0
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config)#in fas 0/0
Router(config-if)#192.168.1.1 255.255.255.240
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.240
% 192.168.1.0 overlaps with Serial0/0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.16 255.255.255.240
Bad mask /28 for address 192.168.1.16
Router(config-if)#ip add 192.168.1.0 255.255.255.240
Bad mask /28 for address 192.168.1.0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.240
% 192.168.1.0 overlaps with Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#no ip address
Router(config-if)#exi
Router(config)#in fas 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.240
Router(config-if)#exit
Router(config)#serioin ser 0/0/1
Router(config-if)#18292.168.1.16 255.255.255.240
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#Router(config-if)#interface FastEthernet0/0Router(config-if)#exitRouter(config-if)#interface FastEthernet0/1Router(config-if)#exitRouter(config-if)#interface Serial0/0/1Router(config-if)#exitRouter(config-if)#interface Serial0/0/0Router(config-if)#exitRouter(config-if)#192.168.1.16 255.255.255.240Router(config-if)#in ser 0/0/1Router(config-if)#in ser 0/0/1Router(config-if)#in ser 0/0/1Router(config-if)#in ser 0/0/1exit
Router(config)#iin addn ser 0/0/1
Router(config-if)#ip aip add 192.168.1.16 255.255.255.240
Bad mask /28 for address 192.168.1.16
Router(config-if)#Router(config-if)#ip add 192.168.1.16 255.255.255.240199
% 192.168.1.16 overlaps with Serial0/1/0
Router(config-if)#Router(config-if)#ip add 192.168.1.19 255.255.255.24020
% 192.168.1.16 overlaps with Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#no ip address
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#no ip address
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#ex
Router(config)#in ser 0/0/1
Router(config-if)#ip 192.168.1.16 255.255.255.240
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config-if)#ip add 192.168.1.16 255.255.255.240
Bad mask /28 for address 192.168.1.16
Router(config-if)#ip add 192.168.1.19 255.255.255.240
% 192.168.1.16 overlaps with Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#no ip address
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#ext
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config-if)#ex
Router(config)#in ser 0/0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.1.20 255.255.255.240
Router(config-if)#cloc rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#in ser 0/0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.32 255.255.255.240
Bad mask /28 for address 192.168.1.32
Router(config-if)#ip add 192.168.1.33 255.255.255.240
Router(config-if)#cloc rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#in ser 0/0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.1.17 255.255.255.240
Router(config-if)#cloc rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ext
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config-if)#ex
Router(config)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/1, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/0, changed state to up








Router con0 is now available






Press RETURN to get started.













Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#conf t
%Invalid hex value
Router(config)#ip route 192.168.1.80 255.255.255.240 192.168.1.34
Router(config)#ip route 192.168.1.32 255.255.255.240 192.168.1.81
Router(config)#ip route 192.168.1.64 255.255.255.240 192.168.1.18
Router(config)#
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#router rip
Router(config-router)#
Router(config-router)#exit
Router(config)#
Router(config)#
Router(config)#








Router con0 is now available






Press RETURN to get started.

Router 2

Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1/0, changed state to upno shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/1, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.17 255.255.255.0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.17 255.255.255.240
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.1.49 255.255.255.240
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/1
Router(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#exi
Router(config)#in fas 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.17 255.255.255.240
% 192.168.1.16 overlaps with Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#no ip address
Router(config-if)#exi
Router(config)#in fas 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.17 255.255.255.240
Router(config-if)#no resrt
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config-if)#no res
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config-if)#ex
Router(config)#no resr
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config)#
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#no ip address
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#ex
Router(config)#in se 0/1/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.18 255.255.255.240
% 192.168.1.16 overlaps with FastEthernet0/0
Router(config-if)#ex
Router(config)#in se 0/1/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.18 255.255.255.240
% 192.168.1.16 overlaps with FastEthernet0/0
Router(config-if)#ex
Router(config)#in fas 0/0
Router(config-if)#add ip 192.168.1.65 255.255.255.240
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config-if)#ip add 192.168.1.65 255.255.255.240
Router(config-if)#ex
Router(config)#in ser 0/1/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.18 255.255.255.240
Router(config-if)#in ser 0/0/1
Router(config-if)#ex
Router(config)#in ser 0/0/1
Router(config-if)#192.168.1.50
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config-if)#ip add 192.168.1.50 255.255.255.240
Router(config-if)#ex
Router(config)#in ser0/1/0
Router(config-if)#cloc rate 64000
Router(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/1/0, changed state to up
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#ext
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config-if)#ex
Router(config)#in ser 0/0/1
Router(config-if)#cloc rate 64000
Router(config-if)#no stu
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ext
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config-if)#ex
Router(config)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/1, changed state to up








Router con0 is now available






Press RETURN to get started.













Router>en
Router#cioonf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#192.168.1.80 255.255.255.240 192.168.1.49
^
% Invalid input detected at '^' marker.

Router(config)#Router(config)#192.168.1.80 255.255.255.240 192.168.1.49ip route
Router(config)#ip route 192.168.1.32 255.255.255.240 192.168.181.81
Router(config)#
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#router rip
Router(config-router)#
Router(config-router)#exit
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.240 192.168.1.17
Router(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#








Router con0 is now available






Press RETURN to get started.










Router 3

Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to upno shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/1, changed state to upno shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1/1, changed state to up








Router con0 is now available






Press RETURN to get started.













Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#








Router con0 is now available






Press RETURN to get started.













Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#in ser 0/0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.34 255.255.255.240
Router(config-if)#cloc rate 64000
Router(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/0, changed state to upno shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#in ser 0/0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.1.49 255.255.255.240
Router(config-if)#cloc rate 64000
Router(config-if)#no sh
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/1, changed state to uput
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#in ser 0/1/1
Router(config-if)#ip add 192.168.1.82 255.255.255.240
Router(config-if)#cloc rate 65000
Unknown clock rate
Router(config-if)#cloc rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#








Router con0 is now available






Press RETURN to get started.













Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 192.
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.240 192.168.1.33
Router(config)#ip route 192.168.1.64 255.255.255.240 192.168.1.50
Router(config)#ip route 192.168.1.33 255.255.255.240 192.168.1.81
Router(config)#
Router(config)#
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router 4
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1/0, changed state to upno shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.17 255.255.255.0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.17 255.255.255.240
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.1.49 255.255.255.240
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.37 255.255.255.240
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.240
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#ip address 192.168.1.17 255.255.255.240
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/1
Router(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up
Router(config-if)#








Router con0 is now available






Press RETURN to get started.













Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#no ip address
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#exi
Router(config)#in fas
% Incomplete command.
Router(config)#in fas 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.37 255.255.255.240
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#no ip address
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#no ip address
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#no ip address
Router(config-if)#








Router con0 is now available






Press RETURN to get started.













Router>en
Router>enable
Router#con t
% Ambiguous command: "con t"
Router#conn t
Translating "t"...domain server (255.255.255.255)
% Unknown command or computer name, or unable to find computer address

Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#
Router(config)#in ser 0/1/1
Router(config-if)#ip add 192.168.1.81 255.255.255.240
Router(config-if)#cloc rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#








Router con0 is now available






Press RETURN to get started.













Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.240 192.168.1.33
Router(config)#ip route 192.168.1.64 255.255.255.240 192.168.1.50
Router(config)#
Router(config)#interface Serial0/0/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/0
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface Serial0/1/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip route 192.168.1.32 255.255.255.240 192.168.1.82
Router(config)#ip route 192.168.1.48 255.255.255.240 192.168.1.82
Router(config)#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#

Senin, 25 Oktober 2010

informasi tentang tib

1. Maksud dari ketiga animasi video tersebut adalah dengan adanya pemanfaatan SOA, maka didalam sebuah proses bisnis-pun sangat bisa memungkinkan untuk semua entitas menjadi sebuah pelayanan yang bersifat melayani. Lebih mudahnya implementasi SOA di ketiga animasi tersebut dapat di deskripsikan bahwa SOA dapat merubah sebuah aplikasi yang pertama hanya dipakai untuk entry menjadi sebuah aplikasi yang dapat berinteraksi dengan aplikasi lain, dan
sifatnya tidak point-to-point. Jadi tidak hanya terpaku mengandalkan dalam hal hardware, software, dan networknya saja akan tetapi cukup berbagi dengan suatu fitur aplikasi yang mengintegrasikan fungsionalitas aplikasinya sehingga proses bisnis pun lebih memiliki
fitur yang bervariatif dan inovatif yang tanpa batas, serta menjadi lebih cepat dan mudah dalam pengelolaan suatu proses bisnisnya.

2. Service oriented dalam SOA memiliki arti dimana sebuah service dapat di-panggil oleh program/service lainnya tanpa program pemanggil tersebut perlu memperhatikan di mana lokasi service yang dipanggil berada dan platform/teknologi apa yang digunakan oleh service tersebut. Dengan demikian pemanggilan sebuah service oleh service lainnya dapat dilakukan pada saat run-time.

3. Hal-hal yang harus diperhatikan saat perancangan SOA :
• Bagaimana sebuah service mengenkapsulasi logic.
• Bagaimana service berhubungan satu sama lain.
• Bagaimana service berkomunikasi satu sama lain.

4. Keterkaitan Web Service dengan SOA :
SOA adalah sebuah konsep untuk pengembangan suatu perangkat lunak, Sementara Web Service adalah sebuah aplikasi web yang berinteraksi dengan aplikasi web lainnya untuk pertukaran data.
Pembangunan SOA tidak harus menggunakan Web Service, sebab ada bermacam-macam teknologi lain yang memungkinkan, tapi menggunakan Web Service untuk membangun sistem SOA adalah langkah yang baik.

Rabu, 20 Oktober 2010

hahahhahaha

lalalallalallalalallalallala

Sabtu, 16 Oktober 2010

Dampak yang Diakibatkan Oleh Tindak Pidana Korupsi

1. Bidang Demokrasi
Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara menghancurkan proses formal.
Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem pengadilan menghentikan ketertiban hukum; dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan ketidak-seimbangan dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.
2. Bidang Ekonomi
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan. Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan risiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan.
Walaupun ada yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi, konsensus yang baru muncul berkesimpulan bahwa ketersediaan sogokan menyebabkan pejabat untuk membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru. Dimana korupsi menyebabkan inflasi ongkos niaga, korupsi juga mengacaukan "lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.
Korupsi menimbulkan distorsi (kekacauan) di dalam sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak. Pejabat mungkin menambah kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan praktek korupsi, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur; dan menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.
Para pakar ekonomi memberikan pendapat bahwa salah satu faktor keterbelakangan pembangunan ekonomi di Afrika dan Asia, terutama di Afrika, adalah korupsi yang berbentuk penagihan sewa yang menyebabkan perpindahan penanaman modal (capital investment) ke luar negeri, bukannya diinvestasikan ke dalam negeri (maka adanya ejekan yang sering benar bahwa ada diktator Afrika yang memiliki rekening bank di Swiss). Berbeda sekali dengan diktator Asia, seperti Soeharto yang sering mengambil satu potongan dari semuanya (meminta sogok), namun lebih memberikan kondisi untuk pembangunan, melalui investasi infrastruktur, ketertiban hukum, dan lain-lain. Pakar dari Universitas Massachussetts memperkirakan dari tahun 1970 sampai 1996, pelarian modal dari 30 negara sub-Sahara berjumlah US $187 triliun, melebihi dari jumlah utang luar negeri mereka sendiri. (Hasilnya, dalam artian pembangunan (atau kurangnya pembangunan) telah dibuatkan modelnya dalam satu teori oleh ekonomis Mancur Olson). Dalam kasus Afrika, salah satu faktornya adalah ketidak-stabilan politik, dan juga kenyataan bahwa pemerintahan baru sering menyegel aset-aset pemerintah lama yang sering didapat dari korupsi. Ini memberi dorongan bagi para pejabat untuk menumpuk kekayaan mereka di luar negeri, diluar jangkauan dari ekspropriasi di masa depan.
3. Bidang Kesejahteraan Negara
Korupsi politis ada dibanyak negara, dan memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah sering menguntungkan pemberi sogok, bukannya rakyat luas. Satu contoh lagi adalah bagaimana politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan perusahaan-perusahaan kecil (SME). Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada kampanye pemilu mereka.

Kamis, 14 Oktober 2010

pengertian basisdata

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering membahas mengenai data dan informasi. Informasi berasal dari kumpulan data yang disimpan secara terstruktur pada sebuah sistem yang dikenal dengan basis data (database). Menurut Turban, Aronson, dan Liang (2005) data dan informasi didefinisikan sebagai berikut :
• Data, merupakan sesuatu yang menyangkut barang, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang telah tercatat, diklasifikasikan, dan disimpan namun belum memiliki makna. Data dapat berupa nilai numerik, alphanumerik, gambar, dan suara.
• Informasi, adalah data yang telah dikelola dalam bentuk tertentu untuk memberikan makna atau arti bagi penerimanya.
Pentingnya data dan informasi karena memiliki manfaat sebagai berikut :
• Data dan informasi sebagai sebuah aset penting perusahaan/organisasi.
• Informasi yang benar dapat menjadikan suatu perusahaan/organisasi memperoleh margin untuk melakukan aksi.
• Data dan informasi sebagai salah satu parameter kemajuan perusahaan/organisasi (maturity level).
Pada sebuah institusi, data merupakan hal yang sangat penting. Setiap bagian/divisi dari institusi memiliki data sendiri-sendiri. Tapi setiap bagian pun membutuhkan sebagian data dari bagian yang lain. Hal ini yang biasa dikenal sebagai “shared data”. Setiap divisi memiliki aplikasi sendiri-sendiri dalam melakukan manipulasi dan pengambilan data tersebut. Setiap aplikasi memiliki file-file dalam sistem operasi yang digunakan untuk menyimpan data-data. Seiring dengan berkembangnya intitusi, bertambahnya bagian/divisi, bertambah pula data dan aplikasi yang digunakan. Bertambahnya aplikasi, bertambah pula file-file yang dibuat.
Basis data adalah penyimpanan kumpulan informasi secara sistematik dalam sebuah komputer sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (Database Management System, DBMS). Komponen-komponen pada sebuah sistem basis data antara lain perangkat keras, sistem operasi, basis data, DBMS, pemakai, dan aplikasi lain. Aplikasi yang termasuk basis data adalah Visual FoxPro.

Selasa, 12 Oktober 2010

abstrak

Sebelum memahami basis data Visual FoxPro 9.0, suatu pengertian khusus mengenai definisi suatu basis data diperlukan. Basis data merupakan penyimpanan kumpulan informasi secara sistematik dalam sebuah komputer sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini meliputi beberapa bagian pokok yaitu metode analisis, observasi lapangan, studi perpustakaan dan bimbingan dengan dosen pembimbing. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (Database Management System, DBMS). Komponen-komponen pada sebuah sistem basis data antara lain perangkat keras, sistem operasi, basis data, DBMS, pemakai, dan aplikasi lain. Aplikasi yang termasuk basis data adalah Visual FoxPro.
FoxPro dapat digunakan atau diakses secara mandiri atau disertakan dalam sebuah proyek aplikasi. Basis data Visual FoxPro memiliki lingkungan kerja sendiri yang dapat digunakan untuk bekerja dengan tabel-tabel, termasuk untuk mengatur relasi antar tabel yang diperlukan.

Kamis, 24 Juni 2010

dns di ubuntu

*

Install paket dulu

# yum install bind bind-libs bind-utils bind-chroot


*

Edit konfigurasinya

# vim /var/named/chroot/etc/named.conf


*

Isi file /var/named/chroot/var/named/zone/linuxer.local.zone:

$ttl 38400
@ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local (
1196006770
10800
3600
604800
38400 )
IN NS fxekobudi.linuxer.local.
IN MX 20 mail.linuxer.local.
fxekobudi IN A 192.168.0.44
www IN CNAME fxekobudi
ftp IN CNAME fxekobudi


*

Isi file /var/named/chroot/var/named/zone/0.168.192.in-addr.arpa.zone:

$ttl 38400
@ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local (
1196006769
10800
3600
604800
38400 )
IN NS fxekobudi.linuxer.local.
44 IN PTR fxekobudi.linuxer.local.


*

Konfigurasi untuk file /var/named/chroot/etc/named.primary.conf:
# vim /var/named/chroot/etc/named.primary.conf
*

zone “fxekobudi.local” IN {
type master;
file “./zone/fxekobudi.local.zone”;
allow-update { key “rndckey”; };
allow-transfer { 192.168.0/26; };
};

zone “sarolangun.local” IN {
type master;
file “./zone/sarolangun.local.zone”;
allow-update { key “rndckey”; };
allow-transfer { 192.168.0/26; };
};


*

Isi file /var/named/chroot/var/named/zone/fxekobudi.local.zone:
*

$ttl 38400
@ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local (
1196006770
10800
3600
604800
38400 )
IN NS fxekobudi.fxekobudi.local.
IN MX 20 mail.fxekobudi.local.
fxekobudi IN A 192.168.0.44
www IN CNAME fxekobudi
ftp IN CNAME fxekobudi


*

Isi file /var/named/chroot/var/named/zone/sarolangun.local.zone:


$ttl 38400
@ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local (
1196006770
10800
3600
604800
38400 )
IN NS fxekobudi.sarolangun.local.
IN MX 20 mail.sarolangun.local.
fxekobudi IN A 192.168.0.44
www IN CNAME fxekobudi
ftp IN CNAME fxekobudi


*

Konfigurasi untuk file /etc/resolv.conf:
*

search linuxer.local
search fxekobudi.local
search sarolangun.local
nameserver 127.0.0.1
nameserver 192.168.0.44


*

Tes konfigurasi DNS server:


$ dig linuxer.local
$ nslookup www.linuxer.local

Selasa, 22 Juni 2010

Menginstall Active Directory

1.Ketikkan dcpromo di run nya.

2.Lalu next saja.







3.Pilih yang domain in new forest

4.Ktikkan nama domain dengan akhiri .com lalu next





5.Pilih item yang ke dua lalu next.

6.Masukkan password yang sulit diketahui orang.





7.Lalu next saja.

8.Tekan ok.






9.Tunggu sampai ada perintah selanjutnya.

10.Setelah selesai, tekan finish.

11.Lalu restart now.

squid proxy pada fedora

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Jumat, 18 Juni 2010

SQUID PROXY

Langkah-langkah yang saya lakukan:
1.mengecek squid yg di install
rpm -qa |grep squid
2.>>>jika blum terinstal kita dapat Instal aplikasi squid
yum install squid >> jika terconcetion ke internet..
>>> jika tidak terkoneksi kita dapat menginstal paket dari cd instalan atau ISO..
buka file ISO, lalu cari packages squid lalu double clik paket tersebut..

3.Edit file konfigurasi squid
gedit /etc/squid/squid.conf

http_port 8080
icp_port 0
cache_dir ufs /var/spool/squid 100 16 256
cache_mem 8 MB
cache_log /var/log/squid/cache.log
cache_access_log /var/log/squid/access.log
cache_store_log /var/log/squid/store.log
cache_mgr admin@ckb.net.id
acl situs_terlarang dstdomain "/etc/squid/porn_domain.txt"
deny_info PESAN_ERROR situs_terlarang
acl porn_ip dst "/etc/squid/porn_ip.txt"
deny_info PESAN_ERROR porn_ip
acl kata_terlarang url_regex -i "/etc/squid/kata_terlarang.txt"
deny_info PESAN_ERROR kata_terlarang
http_access deny situs_terlarang
http_access deny porn_ip
http_access deny kata_terlarang
visible_hostname ckb.net.id
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
#acl working_time time M T W H F 9:00-17:00
#acl opensite dstdomain ckb.net.id
#http_access allow opensite
#http_access deny all working_time
#http_access allow all
#acl blok_file urlpath_regex "/etc/squid/blokfile.txt"
#http_access deny blok_file
#http_access allow all
cache_effective_group squid
cache_effective_user squid

4. kemudian buat isi dari kata_ terlarang...
gedit /etc/squid/kata_terlarang.txt
sex
telanjang
xxx




5.kemudian buat isi dari porn_ip
gedit /etc/squid/porn_ip.txt
209.247.228.203
204.204.222.06
130.12.13.14
6. kemudian buat isi dari porn_domain
gedit /etc/squid/porn_domain.txt"
www.sex.com
www.playboy.com
www.xxx.com

Untuk menjalankan servicenya, gunakan saja perintah:
# service squid restart
#/etc/rc.d/init.d/squid restart

TUTORIAL HACKING

DESKRIPSI UMUM
Perspektif
Mengetahui nomor port yang terbuka pada sistem kita sangat penting untuk mengamankan komputer kita dari kemungkinan serangan lewat jaringan. Dengan pengetahuan tentang nomor-nomor port yang sering digunakan oleh program-program trojan, maka dapat dengan mudah mengetahui apakah komputer kita telah terinfeksi trojan tersebut. Microsoft secara tidak sengaja menyembunyikan atau membuat utiliti yang berguna ini menjadi tidak mudah digunakan oleh pemakai. Atau, mungkin mereka tidak sadar telah memasukkan utiliti ini kedalam direktori Windows tetapi lupa mendokumentasikannya.
Perintah “Netstat” dapat diakses melalui prompt command line. Sederhananya aktifkan ke MSDOS dan:
C:\cd windows
C:\windows>Netstat
CATATAN: Pada Normalnya, dan seharusnya, DOS dibuka dengan direktori defaultnya adalah Windows, untuk anda yang direktori defaultnya yang bukan Windows, petunjuk diatas bisa membantu.
Netstat adalah suatu program yang mana mengakses jaringan yang berkaitan dengan struktur data didalam kernel, serta menampilkannya dalam bentuk format ASCII di terminal. Netstat dapat mempersiapkan laporan dari tabel routing, koneksi "listen" dari TCP, TCP dan UDP, dan protocol manajemen memori. Setelah kita mengerti apa yang dimaksud dengan Netstat dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, sekarang saatnya untuk mulai mengunakannya. Sesaat setelah anda mengaktifkan MSDOS, anda dapat membaca MSDOS help tentang Netstat dengan memberikan perintah berikut :
C:\WINDOWS>netstat /?
Menampilkan statistik protocol dan koneksi jaringan TCP/IP yang sekarang
NETSTAT [-a] [-e] [-n] [-s] [-p proto] [-r] [interval]
-a Menampilkan semua koneksi dan port yang sedang listening. (koneksi sisi Server secara normal tidak ditampilkan).
-e Menampilkan statistik Ethernet. Hal ini dapat dikombinasikan dengan option -s.
-n Menampilkan alamat dan nomor port dalam format numerik.
-p proto Menampilkan koneksi untuk protocol yang ditentukan dengan proto; proto dapat berupa tcp atau udp. Jika digunakan dengan
-s option untuk menampilkan statistik per-protocol, proto dapat berupa tcp, udp, atau ip.
-r Menampilkan isi dari tabel routing.
-s Menampilkan statistik per-protocol. Secara defaultnya, statistik ditampilkan untuk TCP, UDP dan IP.
-p option dapat digunakan untuk menentukan suatu subset secara defaultnya.
interval Menampilkan kembali statistik dengan sejumlah detik interval antar tampilan. Tekan CTRL+C untuk menghentikan tampilan statistik. Jika diabaikan, netstat akan mencetak informasi configurasi yang sekarang. Bagaimanapun, help yang disediakan oleh MSDOS, hanya dapat digunakan sebagai acuan, dan tidaklah mencukupi untuk pemakai pemula.
Misalnya kita mengambil satu baris dari tampilan diatas dan melihat apa yang terdapat didalamnya:
Netstat dengan argumen normalnya digunakan untuk mendapatkan daftar dari port yang terbuka pada sistem anda, misalnya pada sistem local. Hal ini dapat berguna untuk memeriksa apakah pada sistem anda ada terinstalasi trojan atau tidak. Baiklah, banyak antivirus yang baik dapat mendeteksi kehadiran trojan, tetapi, sebagai seorang hacker tidak perlu software yang memberitahukan kepada kita. Disamping itu, adalah lebih menarik untuk mengerjakan sesuatu secara manual dibandingkan dengan klik pada tombol Scan agar software melakukannya.

Karakteristik
Mendapatkan IP Address dari seseorang adalah segalanya, adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk memasuki sistemnya. Jadi pada dasarnya menyembunyikan IP Address anda dari hacker dan mendapatkan IP Address dari korban anda adalah sangat penting. Menggunakan fasilitas IP Hiding telah menjadi sesuatu yang popular. Tetapi apakah ini disebut sebagai layanan IP Hiding yang benar-benar Anonymous atau software yang benar-benar terpercaya dan sempurna Anonymous? Hanya ada satu jawabannya: Hal tersebut tidak mendekati benar-benar Anonymous. Anda dapat mencari IP Address dari pemakai ICQ tertentu, walaupun fasilitas IP Hidingnya diaktifkan, dengan proses berikut ini.
1.) Aktifkan ke MSDOS dan ketik Netstat untuk mendapatkan daftar dari port yang telah dibuka dan IP dari mesin dinama koneksi terjadi. Catat daftar tersebut disuatu tempat.
2.) Sekarang, jalankan ICQ, dan kirim suatu pesan ke korban anda.Sesaat masih dalam chatting, kembali ke DOS dan berikan perintah Netstat sekali lagi. Anda akan mendapatkan suatu tanda koneksi baru IP. Ini adalah IP Address dari korban anda, sudah mendapatkannya bukan?

SPESIFIKASI KEBUTUHAN

Perangkat Keras
Perangkat-perangkat/ hardware yang digunakan dan diperlukan adalah sebagai berikut :
1 buah Laptop
1 buah Mouse
Switch
Modem, kabel Lan, atau sejenisnya yang dapat connect internet.

Perangkat Lunak
Perangkat-perangkat/ software yang digunakan dan diperlukan adalah sebagai berikut :
Windows XP
Aplikasi Wireshark

Rabu, 09 Juni 2010

install kernel

1.Cek dahulu versi kernelnya dengan perintah uname –r atau uname –a melalui terminal
2.Download kernel terbaru di http://kernel.ubuntu.com
3.Setelah mendownload ketik di terminal dengan perintah :
sudo dpkg -i linux-headers-2.6.33-020633_2.6.33-020633_all.deb
sudo dpkg -i linux-headers-2.6.33-020633-generic_2.6.33-020633_i386.deb
sudo dpkg -i linux-image-2.6.33-020633-generic_2.6.33-020633_i386.deb

Hasil sebelum di update


Hasil setelah di update

Hasil setelah di update

Step Pembuatan https

Pastikan service apache 2 sudah di install, jika belum, silahkan install dengan perintah :
Apt –get install openssl ssl-cert
Membuat certificate :
mkdir /etc/apache2/ssl
make-ssl-cert /usr/share/ssl-cert/ssleay.cnf /etc/apache2/ssl/apache.pem
Aktifkan mode ssl dan restart apache2
a2enmod ssl
/etc/init.d/apache2 force-reload
Restart service apache2
/etc/init.2/apache2 restart
Install paket:
# yum install httpd
Edit file konfigurasi apache:
# vim /etc/httpd/conf/httpd.conf
Berikut beberapa konfigurasi yang perlu dilakukan:
### Section 1: Global Environment
User apache
Group apache
### Section 2: ‘Main’ server configuration
DocumentRoot “/var/www/html”

DirectoryIndex index.html index.html.var index.php
### Section 3: Virtual Hosts
# Konfigurasi virtual host
Include ./conf/vhosts.conf
Buat file virtual host:
# vim /etc/httpd/conf/vhosts.conf
NameVirtualHost 192.168.0.22:80

ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html
ServerName linuxer.local
ServerAlias www.linuxer.local
ErrorLog logs/error_log
CustomLog logs/access_log combined


ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html/fxdiani
ServerName fxdiani.local
ServerAlias www.fxdiani.local
ErrorLog logs/fxdiani.local-error_log
CustomLog logs/fxdiani.local-access_log combined


ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html/bandung
ServerName bandung.local
ServerAlias www.bandung.local
ErrorLog logs/bandung.local-error_log
CustomLog logs/bandung.local-access_log combined

Jalankan daemon web server untuk runlevel yang diinginkan:
# /sbin/chkconfig –levels 235 httpd on

Step Pembuatan https

Pastikan service apache 2 sudah di install, jika belum, silahkan install dengan perintah :
Apt –get install openssl ssl-cert
Membuat certificate :
mkdir /etc/apache2/ssl
make-ssl-cert /usr/share/ssl-cert/ssleay.cnf /etc/apache2/ssl/apache.pem
Aktifkan mode ssl dan restart apache2
a2enmod ssl
/etc/init.d/apache2 force-reload
Restart service apache2
/etc/init.2/apache2 restart
Install paket:
# yum install httpd
Edit file konfigurasi apache:
# vim /etc/httpd/conf/httpd.conf
Berikut beberapa konfigurasi yang perlu dilakukan:
### Section 1: Global Environment
User apache
Group apache
### Section 2: ‘Main’ server configuration
DocumentRoot “/var/www/html”

DirectoryIndex index.html index.html.var index.php
### Section 3: Virtual Hosts
# Konfigurasi virtual host
Include ./conf/vhosts.conf
Buat file virtual host:
# vim /etc/httpd/conf/vhosts.conf
NameVirtualHost 192.168.0.22:80

ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html
ServerName linuxer.local
ServerAlias www.linuxer.local
ErrorLog logs/error_log
CustomLog logs/access_log combined


ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html/fxdiani
ServerName fxdiani.local
ServerAlias www.fxdiani.local
ErrorLog logs/fxdiani.local-error_log
CustomLog logs/fxdiani.local-access_log combined


ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html/bandung
ServerName bandung.local
ServerAlias www.bandung.local
ErrorLog logs/bandung.local-error_log
CustomLog logs/bandung.local-access_log combined

Jalankan daemon web server untuk runlevel yang diinginkan:
# /sbin/chkconfig –levels 235 httpd on

Menginstall Active Directory

Menginstall Active Directory
Pada intinya pembangunan active directory di windows server 2003 sama aja kaya buat active directory di Linux kemaren. He ya pastinya di windows dikit lebih mudah, alias pake grafik gitu.
Ini ada langkah simpelnya untuk membangun hal demikian:
1. Install active directory
- Untuk mengistal active directory ketikan aja di run command: dcpromo, OK aja.


- Setelah itu maka akan tampil wizard dari windows 2003 server langsung, ikuti ja dengan nikmat:


- Pilih next ajah tar muncul Domain Controler Type wizard, pilih aja yang pertama: ini artinya kita emang bikin domain baru dan di system kita belum ada sama sekali. Next aja abis ini.


- Kita akan masuk ke create new domain wizard, kita pilih tab “domain in a new forest” karena kita ingin membuat domain baru missal aja matrix.com, ya kalo kita buat di Linux mirip comen “dc=matrix,dc=com”. La kalo di windows si gampang, tinggal pilih ajah, klik next


- Heee masuk ke wizard selanjutnya missal: matrixatama.com




- Nah pas ini kita masukan aja cd bootable dari windows server 2003, ato kita bisa skip aja perintah dia atas, tunggu ajah sampe ada tampilan di bawah ini:




- Kalo dah muncul ini berarti proses telah selesai


2. Verifikasi hasil instala kita tadi
- Buka aja all program > administrative tool > active directory user and computer






DOMAIN CONTROLER DAN SHARING FOLDER
Domain controller sendiri artinya adalah komponen fisik dari active directory dan ini digunakan untuk mengontrol and mengatur domain di dalam sebuah organisasi yang terhimpun manjadi Forest.
Jadi intinya kita pengen ngebuat sebuah rule tertentu yang dilakukan kepada user tertentu yang kita daftarkan dalam domain user account, yang kemudian dia sendiri akan mengatur apa yang telah diseting oleh administrator di windows 2003 server dalam hal ini kaitannya si user tadi sebagai client.
Sehingga domain yang kita buat terrstrujtur dengan baik dalam pengelolaan tertentu yang ada di computer client. Dan berikut ini cara membuatnya.
1. Buatlah user yang akan dijadikan klien di windows 2003 server
2. Lalu selanjutnya agar domain controller dalam cakupan local bisa berjalan dengan baik [karena kita tak terkoneksi secara fisik dengan jaringan] maka buka di administrative tools > domain controller security policy
3. Selanjutnya ikuti seperti yang Nampak pada layar, klik local policy > user right assignment > allow logon locally
4. Nah disinilah tambahkan user yang kita buat tadi, kilik OK kalo udah. System perlu di restart untuk melihat hasilnya.

5. Selanjutnya yang perlu diseting adalah di computer client, buka control panel > system > pilih tab computer name > change
6. Nah disinilah kita masukan DNS kita yang di windows 2003 server, misal judira.net.id, klik OK dan abaikan comment OK saja.

SELANJUTNYA ADALAH MASALAH SHARING FOLDER
Pada intinya sama seperti apa yang kita lakukan di Windows XP, missal kita buat folder di Windows 2003 server yang letaknya di C. dan disinilah kita akan seting folder permission – nya, siapa yang berhak dan mengakses apa.
1. Klik kanan pada folder yang pengen kita sharing, pilih sharing and security,
2. Di tab sharing kita pilih share this folder, dan tekan tab permission
3. Kita add user yang dimaksud dengan hak akses tertentu pada folder ini, missal yang seperti Nampak pada gambar adalah useradm [punya hak penuh], usermark [haknya Cuma liat doang] klik ok saja.

4. Kalo udah selesai kita test saja, dan masuk ke komputer client dan masuk pada account usermark, click di run masuk ke alamat server, \\10.11.3.77 dan beginilah hasilnya, folder ga bisa diakses

5. Masuk juga ke komputer client dan masuk pada account userdadm, click di run masuk ke alamat server, \\10.11.3.77 dan beginilah hasilnya, folder bisa diakses


















Membuat Organizational Unit – Domain User Account di Windows 2003 Server
Membuat organizational Unit pada intinya mudah, dan tentunya fungsi dari organizational unit yaa sama aja kaya kita pas belajar Linux kemaren, namun bedanya Cuma dari segi platform OS yang beda. OU berfungsi untuk membuat semacam divisi di perusahaan yang kita bangun. Langsung aja yaa in cara membuatnya:
1. Masuk ke panel Active directory user and computer, klik kanan padamatrixatama.com, pilih new > organizational unit
2. Ketiklah sesuai kebutuhan OU yang dimaksud, missal marketing


3. Selesailah apa yang kita buat tadi. Pastikan OU tadi ada di panel active directory user and computer, di tab matrixatama.com
MEMBUAT DOMAIN USER ACCOUNT
Domain user account pastinya di buat di konsol active directory. Artinya kita buat yaa sejenis pekerja atau user yang berhak mengakses file tertentu di domain yang kita buat. Perlu di ingat lagi Domain user account berbeda dengan local user account, ketika udah di install active directory, ya tentunya kita ga bisa buat local user account. Niihhh cara buatnya:
1. Klik kanan di tab matrixatama.com di panel Active directory user and computer, pilih new > user.
2. Isikan apa yang kita perlukan, seperti apa yang Nampak pada screen shot di bawah ini.


3. Pilih Next isikan password yang tentunya kombinasi angka, huruf, dan karakter khusus, supaya aman dan di terima oleh akses default dari system.




Tab di bawah Ini artinya kita sudah membuat domain user account dengan benar. Pastikan pada member-of di sana tercantum dalam anggota active directory.












EXPORT USER:
Ini berguna ketika kita ingin mengexport user yang telah kita buat, misal di perusahaan yang telah membuat server active directory, ketika dia pengen membackup atau mengcopy user yang telah ada sebelumnya. Ya intinya kita ga usah create dari awal lagi user yang telah ada.
Caranya masuk ja ke cmd. Maka tinggal kita masuk ke drive c: dan ketikkan command dibawah ini.

MEMBUAT GROUP:
Group ini dalam windows 2003 server terbagi menjadi beberapa macam berdasarkan point tertentu>
1. Hak Akses
- Security group – resource jaringan
- Distribution group – email / Microsoft exchange server
2. Karakteristik / cakupan
- Global – domain controller dan local domain
- Universal – forest
- Local domain
- Local
Cara buatnya:
1. Buka ja active directory user and computer, klik kanan pada folderuser pilih group, OK aja.


2. Udah jadi deh. Perlu di ketahui konfigurasi diatas merupakan konfigurasidefault dari windows 2003 server, tapi kita bisa rubah kok sesuai kebutuhan.














MEMBUAT USER DELEGATE
User delegate sebenarnya berguna sebagai power user, jadi user tertentu yang kita percaya dalam suatu organisasi kita kasih otorisasi tertentu seperti tindakan administrator, yaa terserah kita mau sejauh mana kita berikan hak pada user tersebut.
Gini nih caranya:
1. Pertama kita buat aja dulu user, terserah kita, udah ngerti kan caranya tentunya di user administrator
2. Kita rubah otorisasi atau haknya, masuk aja ke active directory user and computer, klik kanan pada folder user, pilih delegate control


3. Pilih next ajah dan isi sesuai kebutuhan, sebelumnya klik add, lalu OK


4. Setelah itu kita next aja untuk masuk ke tab task to delegate, pilih sesuai kebutuhan, klik next dan finish:


5. Apabila kita masih membuat active directorinya dalam mode local, maka kita harus merubah sedikit konfigurasi pada tab administrative tools >domain controller security policy. Ikuti seperti yang ada pada gambar, dan klik aja add user and group:


- Ikuti langkah pada gambar ini, klik aja OK setelah yakin yang kita buat tadi bener:


6. Setelah itu perlu direstart system kita, abis itu kita masuk pada user milanyang telah kita seting tadi, ketika berhasil logon, sukseslah usaha kita tadi.














MENGHAPUS ACTIVE DIRECTORY
Secara singkat active directory ga bisa jalan bareng, ketika mau membuat user local. Jadi intinya ketika mau menambahkan user atau group local, syaratnya active directory sendiri udah tidak aktif. So pasti ini mengakibatkan active directory yang ada harus di hapus alias di uninstall dulu. Berikut ini adalah step untuk menghapusnya:
- So pasti jalanin di run command dan ketikan dcpromo dan centang kolom kosong putih yang nampak.


- Setelah itu masukkan admin password yang baru untuk menverifikasi keadaan baru. Jadi tar password admin ketika pertama kali log on juga pake password yang baru kita set tadi.



- Masuk ke tab wizard installation, maka yang pastinya kita tinggal tunggu aja sampe proses selesai




- Setelah itu, system minta di restart.. ya OK ajah.

Senin, 07 Juni 2010

Konsep dan Mekanisme Penyerangan

Contoh Serangan :

  • Melakukan interupsi data yang sedang dikirim

  • Mengakses suatu program atau data pada remote host

  • Memodifikasi program atau data pada remote host

  • Memodifikasi data yang sedang dikirim

  • Melakukan penyisipan komunikasi palsu seperti user lain

  • Melakukan penyisipan komunikasi sebelumnya berulang-ulang

  • Menahan data tertentu

  • Menahan semua data

  • Menjalankan program di remote

TEKNIK PENYERANGAN

  • Wiretrapping yaitu melakukan interupsi komunikasi antara dua host secara fisik.

  • Melakukan pemalsuan Authentication milik orang lain dengan cara mencoba-coba password (brute force attack)

  • Flooding yaitu cara penyerangan dengan mengirimkan banyak pesan-pesan yang tidak jelas ke suatu host.

  • Trojan Horse yaitu teknik penyerangan dengan menggunakan aplikasi palsu yang seolah-olah terlihat seperti aplikasi yang asli tetapi sebenarnya applikasi tersebut membuat suatu penyerangan.

SCANNING

Scanning adalah pengujian (probe) atas suatu host memakai tools secara otomatis dengan tujuan tertentu. Misal : mendeteksi kelemahan pada host tujuan.

Pengujian biasanya dilakukan dengan men-scan port TCP /IP dan servis-servisnya serta mencatat respon komputer target. Dari sini diperoleh data port-port yang terbuka, yang diikuti dengan mencari tahu kelemahan-kelemahan yang mungkin bisa dimanfaatkan berdasar port yang terbuka tersebut dan aplikasi serta versi aplikasi yang digunakan.

SNIFFING

Sniffing adalah mendengarkan informasi yang melewati suatu jaringan.

Host dengan mode promiscuous mampu mendengar semua trafik di dalam jaringan.

Sniffer dapat menyadap password maupun informasi rahasia, dan keberadaannya biasanya sulit dideteksi karena bersifat pasif. Sniffer ini mendengarkan port Ethernet terutama yang terkait dengan string "Password","Login" dan "su" dalam aliran paket dan kemudian mencatat lalu lintas setelahnya. Dengan cara ini, penyerang memperoleh password untuk sistem yang bahkan tidak mereka usahakan untuk dibongkar. Password teks sangat rentan terhadap serangan ini. Untuk mengatasinya, dipakai enkripsi (penyandian), merancang arsitektur jaringan yang lebih aman dan menggunakan One Time Password (OTP).

EXPLOIT

Eksploit adalah memanfaatkan kelemahan sistem untuk aktifitas-aktifitas di luar penggunaan normal yang sewajarnya.

SPOOFING

Spoofing adalah penyamaran identitas. Biasanya terkait dengan IP atau MAC address.

IP spoofing dilakukan dengan menyamarkan identitas alamat IP menjadi IP yang terpercaya (misal dengan script tertentu) dan kemudian melakukan koneksi ke dalam jaringan. Bila berhasil akan dilanjutkan dengan fase serangan berikutnya.

MALICIOUS CODE

Malicious code adalah program yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan jika dieksekusi. Jenisnya antara lain : trojan horse, virus, dan worm

SERANGAN FISIK

  • Buffer Over Flow

  • Social engineering

  • OS fingerprint

  • Crack password